zaman yang telah lampau tak akan melampui zamannya
Kalau menerawang ke depan, masa
lampau bukan beban. Memang generasi pemilik masa depan disigapkan
untuk tampil total, turun gunung utawa mentas dari kawah candradimuka.
Tampilnya generasi muda sudah
keharusan sejarah dan tak boleh ditawar lagi. Orang tak perlu meributkan latar belakang pendidikan formal,
dikotomi sipil-militer, warna parpol, sering muncul atau tidaknya di media massa. Tidak harus dari
kalangan penyelenggara negara, atau pengusaha atau dari anasir formal
lainnya. Generasi muda merupakan kehendak sejarah dan yang penting rakyat siap,
siaga, sigap dengan kondisi tersebut.
Ajaran politik nusantara
disejajarkan dengan agama. Menjadi agama bumi. Walhasil, sosok oknum ketua
umum kian bertaji karena sebagai penyandang hak prerogatif. Massa organisasi kemasyarakatan, organisasi sayap parpol yang
terkenal fanatik, loyal, tulen, turun-temurun acap tergantung kebijakan.
Sosok ketokohan masih menjadi panutan.
Mantra ujaran orang tua di dalam ekologi keluarga, rumah
tangga sangat berdampak. Kalimat positif, menjadi daya angkat-angkut-ungkit
bagi anak bangsa yang mandiri, sukses. Pasal sebaliknya, rangkaian
kata negatif macam olok-olok politik
menjadi menu harian keluarga gagal sejahtera.
Lampaunya lampau, pihak yang melakukan pemaksaan
kepentingan atas nama rakyat untuk menerima kebijakan partai penguasa itu
mahluk bernama negara. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar