kejadian yang seharusnya, sebaiknya (tidak) terjadi
Ora ilok ndhisiki
kersaning Gusti Allah. Manusia sekedar melaksanakan ketetapan-Nya.
Manusia dengan seperangkat dan alat utama kelengkapan
akal sehat. Merasa wajib ambil porsi penguasa (khalifah) dengan menentukan
aturan main vs main aturan. Memposisikan diri di atas rata-rata sesama makhluk sosial.
blas ora ono iloké. Masyarakat kerakyatan yang dinamis adalah yang siap, sigap, siaga dan
selalu melakukan perubahan peradaban berkemajuan di semua aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara. Landasan keimanan individu masyarakat, berkeimanan
sosial bangsa menjadi perkuatan pondasi réligius.
Walhasil, asumsi sejarah kian
membuktikan bahwa kelompok minoritas di NKRI bukan yang lemah, miskin, bodoh.
Kalah jumlah tapi menang kaya, kuat, kuasa. Minimal dengan faktor kaya finansial,
kuat keuangan, kuasa ekonomi mampu menjadikan anak bangsa pribumi, kaum
bumiputera, putra-putri asal daerah ini dibentuk,
dicetak, diformat menjadi apa saja.
Gelombang pasang menerpa wajah
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dari segala arah tak terduga.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar