Halaman

Kamis, 16 Maret 2023

rubuh-rebah-roboh berkependirian diri

rubuh-rebah-roboh berkependirian diri 

Lagu anak-anak ”balonku ada lima” belum tergantikan. Pelanjutnya mungkin banyak. Masih kalah berlagu. Kendati warna-warni, mambo atau warna norak berani beda. Irama kehidupan anak-anak lebur larut dengan laju peradaban bangsa. Muncul boneka tiup aneka bentuk pengganti balon gas, balon klakson.

Mata balon atau pusat balon menjadi titik lemah. Ditandai paling tipis, warna bening. Lobang cetakan.

Demikianlah kehidupan manusia. Besar nama karena tiupan, diisi gas peringan. Tersenggol api mudah meledak. Ledakan beruntun. Apakah masih “balon hijau”yang meledak duluan.

Fakta ringan di atas, menjadi pintu masuk ke fakta diluar akal manusia. Betapa lemahnya diri ini. Tertusuk duri gampang meledak. Ironis binti miris, derajat kemanusiaan terukur pada kuat memendam bara dendam. Tidak perlu disulut, dikompori atau diprovokasi. Semua warna. Sentuhan ringan langsung menyala(k). [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar