lain dari yang lain
Gema frasa ‘berani beda’
menunjukkan identitas diri keakuan, kekedirian, pribadi yang kuat. Pengamat punya sederet fakta yang tidak berhenti
selaku semboyan belaka. Jauh dari popularitas terlebih
nèbèng nama baik,bekèn leluhur. Gaya hidup pamer atau hedonism sejalan dengan
jalan pintas kisah suskes dunia.
dasar Indonesia, hanya
bisa pamèr saja bangga. Namanya Indonesia, yang mana
generasi mudanya mudah terpengaruh dengan produk baru. Produk menjual gengsi
akan laku keras.
Manusia
punya hak hidup tapi tidak punya hak mati. Mematikan diri dengan berbagai
alasan. Mulai dari kadar
ambang bawah yaitu malas untuk bersegera tindak kebajikan, menunda-nunda waktu,
berlama-lama urusan nikmat dunia.
Sejarah membuktikan,
bahwa pemimpin itu dilahirkan oleh proses zaman. Kalau ada yang sifatnya dadakan, muncul untuk tidak timbul, sekali
pakai habis. Namanya politik, ada kader karbitan, kader kambuhan, kader
kagetan, kader jenggot.
Karena
bahasa bisa untuk berbohong. Di tangan manusia politik, kian multimanfaat,
multiguna, multièfèk. Untuk sarana penistaan agama, penodaan
agama, tabur teba fitnah dunia, ujaran pemecah persatuan,
jilat vs hujat, paham adu dmba sudah
sedemikian direkayasa secara konstitusional. Total jenderal masuk bursa
pamér bégo.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar