tanpa sebut merek parpol, simak bakalan kaping wolu
Sejarah periwayatan demokrasi
subversi nusantara memang sebegitulah faktanya. Ingat pariwara, iklan
TV Orde Baru dengan semboyan “aah teori”. Adalah
kaping wolu (kaum pinggiran wong lugu), karepé mbilung.
jaréné-jaréné wong Jawa, kesempurnaan hidup vs kehidupan sempurna. 10/18/2020 10:28 AM. Jadi,
émpirisme
yang mendasari wujudan filasafat Jawa tidak bertentangan dengan aspek
berketuhanan. Kendati rumusan berketuhanan menjadi sila pertama dasar
negara. Bahasa dan mata manusia merasakan semua berada dalam kesatuan dengan
Tuhan. Seorang manusia terlahir sebagai makhluk sempurna. Tergantung ilmu
berketuhanan kedua orang tuanya mau menjadikan apa.
Revolusi mèntal menjadikan mental nusantara. Terjadilah
panen perdana revolusi mèntal, restorasi politik vs reklamasi politik. 4/6/2016
6:48 AM. Kosa kata atau frasa ‘restorasi politik’ dan ‘reklamasi politik’ dalam kamus politik Nusantara sangat dinamis.
Tidak ada definisi baku. Mekanisme pasar tidak menjamin ketersediaan bahan baku sebagai alat bukti hindar
diri dari jeratan pasal hukum. Harga jual atau nilai jualnya sangat
fluktuatif.
Revolusi mèntal semangkin kelabakan,
kebakaran jenggot mengendus musuh nyata. Semangkin tidak berpeluang merekayasa, memanipulasi, memodifikasi modus mencari kambing
hitam secara konstitusional.
Antara frasa negara dirugikan dengan
frasa rakyat menanggung kerugian mental, sudah jelas. Tidak samar-samar. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar