Halaman

Sabtu, 18 Maret 2023

duduk di atas pantat sendiri

duduk di atas pantat sendiri 

Wajar tanpa ajar, jika pemirsa diingatkan tentang hal-ikhwal, pasal  berlapis adab berkedirian, adab berkepribadian. Tidak terima mentah-mentah. Merasa tidak menerima. Memang tidak ada pihak yang kirim perihal dimaksudkannya. Kemungkinan beda, ybs salah terima dengan niatan baik pihak yang merasa lebih baik lama. Baiknya lebih lama dan atau lebih dahuluan ketimbang ybs.

Masih hangat judul barangsiapa tanpa diminta menilai orang lain.

Judul nyaris jadul ki pengayom, ngakèhi+ngabèhi+nganèh-anèhi. 8/13/2022 6:50 AM. Bahasa hukum. Pemirsa sudah paham bagaimana penggunaannya. Lebih banyak hal-ihkwal tersirat ketimbang yang tersurat. Bukan masalah bisa, bebas tafsir atau multitafsir. Hukum yang bagus-baik-benar-betul bergaya dinamis, fleksibel, luwes dan kompromistis.

Dalam hitungan hari, penguasa memprakirakan peruntungan nasib diri. Urusan rakyat serahkan kepada sentimen positif, permintaan pasar global, tekanan eksternal, sinyal kuning. Padahal sudah berlaku dalil bernegara “utamakan nikmat pantat abaikan nasib rakyat”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar