Halaman

Sabtu, 25 Maret 2023

ambang atas demokrasi nusantara vs pasar bebas ideologi global

ambang atas demokrasi nusantara vs pasar bebas ideologi global 

Protokol adab bernusantara tidak mengenal istilah dosa politik. Termasuk dosa kolektif hak milik partai politik. Bahwasanya ada satu generasi tanpa batas umur yang kehilangan memori kolektif tentang sejarah perjuangan kepolitikan, diplomasi kemerdekaan. 

Tahunya, pahamnya bahwa lepas dari penjajah bangsa asing beralih ke penjajah bangsa sendiri.

Manusia memang ahli membinasakan diri sendiri. Akibat dari janji palsu, sumpah palsu atau mempermainkan janji dan atau sumpah jabatan. Mégabencana subversi kaping itu, sebagai akibat tindak tanduk, tindak tutur kata, tingkah laku, ulah tangan manusia yang sudah melampaui batas kewajaran. Alam tetap tak akan jemu, tak pernah kapok, tak kenal lelah mengingatkan bangsa Indonesia.

NKRI harga mati kawan. Kelompok kriminal bersenjata, yang ingin berdaulat, jelas bukan makar. Gerakan senyap berpola séparatis, sempalan partai politik bukan masalah. Peta politik menunjukkan adanya pengkaplingan berbasis penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan.

Politik nusantara dengan dua muka sisinya, bak mata uang logam. Satu sisi untuk kepentingan ritual demokrasi. Sebagai peserta pesta demokrasi lima tahunan. Sisi lainnya, berguna untuk tampilan atraktif. Seolah mewakali nusantara di panggung politik dunia. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar