dilema kebahasaan pribumi nusantara, mantan vs mantan
Betapa bangga plus, anak bangsa
pribumi nusantara berketurunan di tempat, ketika menyebut pihak berseberangan
atau lawan jenis kelamin memakai sebutan status mantan.
Padahal cuma hanya masuk kategori ringan “cinta monyet”.
Sang pejantan layak diduga bukan dari generasi sewaktu
kecil memakai “celana monyet”. Model celana buruh. Buah jambu monyet
menghasilkan biji mété, mahal harganya.
Pewaris gaya kemonyet-monyetan
maunya menjadi fokus publik, pusat perhatian khalayak, buruan alat negara. Masuk
berita. Melahirkan gaya bahasa tanpa daya. Bahasa tubuh ekspresionisme.
Pelaku aktifnya semua umur, bebas
gender. Tidak ada beda mencolok antara anak gedongan dengan anak jalanan. Antara
pejabat publik dengan penjahat jalanan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar