pihak yang berhak atas dirimu
Gamblang benderang, esensial substansial judul bagian dari
religiusitas ketauhidan. Adab berkedirian, berkepribadian, berkeakuan seolah tidak
ada toleransi, kompromi maupun moderat, sama-sama diuntungkan. Diilmukan berbasis bahasa manusia, secara aklamasi politis
dibingkai menjadi hak asasi manusia.
Jika diketemukan hal-ikhwal yang memberatkan
dirinya. Akal manusia berkemanusiaan nyaring denging dan dengungnya.
Hak adat diri yang melekat, bawaan biologis tidak bisa diganggu
gugat. Justru ybs merasa bahwa ‘nama baik diri’ punya hak untuk wajib dihormati,
dipajaki. Pajak progresif pemilikan nama baik. Mengkonstitusionalkan manusia gila
hormat, gila jabatan, gila pangkat.
Kiranya, jika masih ada orang merasa
lebih bergengsi dengan gaya berputih mata plus model bercermin bangkai. Belanda
masih jauh. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar