Halaman

Senin, 13 Maret 2023

unjuk jati diri siapa aku vs tunjuk jidat siapa kau

unjuk jati diri siapa aku vs tunjuk jidat siapa kau 

Monggo dipun unjuk . . “, ujar tuan rumah kepada tamunya sambil menunjuk beberapa cangkir teh nasgitel. Diminum habis disangka rakus. Sak sruputan atau sekedar ngincipi, tidak menghargai tuan  rumah. Adab menawarkan mau minum apa.

Sajian kemasan gelas  atau botol air mineral lebih praktis. Lebih praktis lagi, sang tamu, pendatang bawa minuman sendiri. Bukan sekedar minuman,  fungsi  utama  selaku obat haus. Bilamana perlu  nenteng bangku atau kursi lipat. Maunya dapat kursi kekuasaan tanpa harus modal dengkul. Bilamana perlu kaki untuk menyepak, mendepak, menjegal. Lutut lebih berdaya jelajah.

Doa rakyat adalah doa tak terucap. Pola perlawanan batin rakyat untuk mengimbangi gejolak iklim dan suhu politik yang serba mégaéfék, mégatéga, anéka méga. Antar penyelenggara negara sudah saling téga. Rakyat yang terang-benderang daya ideologinya  -  relawan politik digital - ambil kesempatan maupun semakin memperkeruh suasana. Mereka yakin, tulang pun tak akan kebagian.

Adab manusia nusantara yang tumpang tindih dengan masyarakat hukum adat. Pasal hukum rimba belantara  nusantara  tak bertu(h)an,  berlaku otomatis tanpa peringatan apalagi sosialisasi. Tentu tidak hanya  merugikan, membahayakan kesehatan jiwa manusia. Eksistensi, bukti diri sebagai manusia nusantara hanya dilekati suatu identitas, label diri.  Padahal hakikatnya setengah isi separuh kosong.

Kapasitas diri, potensi diri harus dilihat dari segala arah, semua aspek. Sinetron kurang lakon jika tidak ada adegan di kuburan, tempat pemakaman umum. Bukan untuk mengingatkan kematian.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar