Halaman

Sabtu, 02 Oktober 2021

unggul atas diri sendiri

unggul atas diri sendiri

 Budi pekerti, budi bahasa, budi bicara menjadi pembeda antar kaum. Format religiusitas ketauhidan kian meneguhkan jati diri. Menjaga konsistensi dan eksistensi ibadah vertikal. Sambil menjaga keseimbangan dengan amal dunia, hubungan antar manusia. Alam tidak sekedar jadi saksi. Aktif tindak turun tangan. Angkat bicara dengan cara alam yang terzalimi.

 Di bagian dunia mana saja, mungkin terkecuali di kutub utara maupun kutub selatan, yang mana dimana pemerintah tidak kuat mengakar di rakyat. Hanya tergantung menggelantung di kebijakan partai politik. Diyakini, mudah goncang, goyah, goyang, gagap, dsb.

 Praktik politik di nusantara, didominasi gaya politik abangan. Akibat kutukan politik ‘nasakom’ peninggalan Orde Lama. Diperkuat dengan modus pengusaha multinasional yang mampu menentukan platform politik penguasa tunggal Orde Baru, Soeharto dalam mengatur sirkulasi gerakan Islam. 

Simak lezat judul jadul “pergerakan peradaban akhlak manusia”, date modified 11/21/2018 2:21 PM. Ada-ada saja bangsa ini ketika berurusan dengan politik. Menguras akal untuk kegiatan yang tak masuk akal. Merekayasa akal demi sesuatu yang di luar akal. Kurang akal bisa menggunakan akal orang lain. Agar tampak berakal, tampil dengan gaya keakal-akalan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar