Halaman

Senin, 11 Oktober 2021

sangkar kebangsaan nusantara, membelenggu jiwa merdeka

sangkar kebangsaan nusantara, membelenggu jiwa merdeka

Rumusan keindonesiaan tentang apa itu “jiwa merdeka” sudah melampaui, melebihi populasi jiwa penduduk yang masih ada. Tiap jiwa punya aneka rumusan jiwa merdeka. Berubah setiap saat tanpa terasa. Tangkapan pancaindra, khususnya mata dan kuping, langsung diproses bebas tanpa stimulus zat perasa, pewarna, pengawet dan pengembang buatan.

 Bersyukur anak bangsa pribumi, bumiputra yang kandungan energi religi mampu menjaga posisi dan status keimanan, keyakinan, ketauhidan. Perilaku menyimpang, gemar gerak serong ke kanan, serong ke kiri. Mundur selangkah demi loncat dua langkah. Hitung mundur untung menemukan sisa jati diri. 

Memberantas koruptor di sarangnya. Bak mirip terjun ke bak penangkaran buaya darat. Pelampau batas karena merasa sudah merdeka. Kapan lagi kalau tidak sekarang. Esok hari nasib berkata lain. Bukan hak manusia. Apa daya nasib sudah babak belur. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar