dilema hidup bernegara, menegakkan hukum vs melaksanakan kekuasaan
Pakai akal dan bahasa awam. Tidak perlu mengacu kata ahlinya, pendapat para pakar, usulan pemakar pemikir maupun singgung adagium dimaksud. Mirip tebak-tebakan. Selaku negara plus penyelenggara negara yang dipilih oleh rakyat untuk melaksanakan, menjalankan kekuasaan pemerintahan. Lewat kompromi politik legislatif – eksekutif – yudikatif.
Panggung politik daerah didominasi konflik politik antara kepala daerah rorntal bertatapan muka lawan wakil rakyat beda partai politik. Kendati koalisi parpol pro-penguasa tidak laku di provinsi apalagi kabupten/kota.
Pedang Dewi Keadilan di tangan aparat penegak hukum, dengan mata tertutup saja mampu membabi buta. Daya endus, daya lacak, daya libas sesuai pemrograman otak. Jabaran skenario multipihak. Pihakan yang wawasan kadar kepancasilaan dapat nilai tidak lulus. Menjadi sasaran pertama dan utama gebuk duluan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar