Halaman

Senin, 18 Oktober 2021

hanya sekedar tua

 hanya sekedar tua

 Bukan sekedar pasal waktu yang sudah dihabiskan, lama hidup di dunia maupun kegiatan amalan apa saja terbukti. Terserak di ayat pada pasal bahkan UU lama yang masih laik, layak. Belum masuk ke ranah religi, agama. Mengapa bisa sampai umur sedemikian, lebih dari sinyalemen usia harapan hidup. Rekam jejak sarat tampilan diri atau asas persatuan.

 Kembali ke kondisi semula alias pikun. Serta atribut bawaan umur berlebih, melebihi kapasitas diri. Berkat gizi seimbang plus asupan lain menjadikan manusia mempunyai daya tampung umur di atas rata-rata normal. Cita-cita yang belum tercapai, kesampaian seolah memacu memicu semangat hidup. Target untuk apa hidup di dunia. Apa sekedar jalani rutinitas alias menggugurkan kewajiban selaku makhluk sosial.

 Langkah-langkah kehidupan yang sudah ditempuh, bisa menjadikan diri ini menjauh dari watak manusiawi. Berlaku adagium asing sesuai nilai umur ybs. Rambut memutih bukan jaminan ketuaan. Memanjangkan umur plus menumpuk amal beririsan dengan konstruksi sosial internal tubuh manusia. Darah tetap merah. Jiwa pun tidak mau kalah untuk memerah. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar