Halaman

Minggu, 17 Oktober 2021

tak akan terkejar kursi diuber

tak akan terkejar kursi diuber

Saking banyak ahli ahli ilmu urai daripada dasar negara, bisa tiap periode. Kapan dipraktikkan. Kapan-kapan dan atau mana sempat. Hebatnya lagi tiap pemakar plus pemikir, jika diminta peruraian tiap sila, sodorkan aneka sajian pilihan menu. Pakai bahasa politik di awang-awang sampai gaya obrolan warung makan tradisiional. Paket akademis sampai paket sekali pakai, buang.

 Lebih daripada itu, punya gaya urai beraikan mulai dari belakang, mulai dari sila kelima. Sekaligus honor ganda, urai berai mulai sila pertama. Kalau di super impose, layer tumpang tindih. Pokoknya begitulah. Mau tahu sekali  apa saja yang tembus pandang. Ada titik temu atau saling memperkuat. Malah jadi grey area, abu-abu kelabu. Apakah tiap sila punya otoritas. Tidak bisa didebatkan antar sila. 

Namun kiranya, lepas bagaimana modus praktik kawanan pancasilais bersertifikat sampai pada pancasilais kehormatan. Ujung-ujungan bencana politik akibat varian penyakit politik sudah sesui dalil “ke gunung sama mendaki, ke lurah sama urus KTP”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar