Halaman

Sabtu, 19 November 2016

Urgénsi 2511, Utamakan Kebutuhan dan Kepentingan Rakyat



Urgénsi 2511, Utamakan Kebutuhan dan Kepentingan Rakyat

Rencana Aksi Damai Bela Islam III, jum’at 25 November 2016, tentu bukan sekedar aksi lanjutan maupun membawa tuntutan baru. Sang penista agama dijadikan tersangka oleh Bareskrim Polri jangan diartikan sebagai suatu bentuk kemenangan, jangan ditafsirkan sebagai secuwil keberhasilan maupun jangan diterjemahkan sebagai sebongkah langkah hukum. Daya respon Jokowi jangan diduga ybs memahami dan siap Surodiro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti".

Aksi spontan yang terencana, terkoordinasi rawan dengan penumpang gelap. Tak urung pengalaman 411, Polri membentuk lawan tanding, malah sebagai bukti politik adu domba peninggalan penjajah Belanda masih dilestarikan. Komentar Jokowi yang biasanya hobi komen adalah sang wakil presiden semakin membuktikan daya politik pemerintah sudah di titik nadir atau di ambang bawah.

Daya kritis wong cilik terhadap kebijakan dan kinerja pemerintah, tidak bisa dikelabui oleh pamer prestasi oleh media massa berbayar. Walau rakyat jelata tidak tahu apa manfaat utang luar negeri RI. Apakah untuk menjaga agar asap dapur keluarga tetap mengepul, berasap atau kepentingan yang lebih besar. Bangsa sebagai keluarga besar. Atau sebagai konsekuensi logis bahwa pembangunan butuh uang/dana/biaya.

Apa yang disasar dari 2511.

Komen oknum penyelenggara negara yang merasa layak tampil dan tayang di berbagai versi bentuk media massa. Semakin menebar benih badai dan memancing kemelut bangsa. Antar penyelenggara negara seperti adu argument, baku mulut, dengan dalih, dalil bahasa politik yang jauh dari bahasa rakyat.

Jadi, 2511 dengan setumpuk misi yang multimanfaat, multiguna dan multifungsi. Berbagai kepentingan, agenda politik, aspirasi rakyat bisa muncul atau maju bareng. Hindari sebagai peluang dan kesempatan pemerintah secara konstitusional untuk menciptakan ‘proyek perang’. Cerdas mengantisipasi intervensi pelaku ekonomi, aba-aba bandar politik dengan kepentingan yang lebih besar, lebih urgen. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar