selebar-lebar cangkem hanya muat satu sendok makan
Memakai kata “mulut” tampak tendesius.
Seolah ada pihak yang dimaksud, disasar agar tidak kesasar. Sosok tokoh wayang yan
mirip, sebut saja ki mulut lumut lebar tanpa jahitan. Hasutan model Sengkuni
bisa dikalahkan dengan gemilang. Bahkan lebih mbacot.
Kilas balik ke judul “semakin banyak
mulut, semakin nyenyak perut”. Tersimpan di personal laptop 6/7/2019 9:24 PM. Isu sensitif di Indonesia, karena kelamaan digoreng, malah membikin alergi si pengganda isu atau si penebar dan atau si
penabur berita bohong, kabar fasik yang ditayangkan berulang. Satu fakta
dengan aneka isu. Tiap tayangan selalu berubah tanpa konfirmasi.
Wajar jika
kisah wayang banyak versinya. Tergantung lokus atau tempat kejadian perkara.
Diperkuat pihak
yang ingin mengkisahkannya. Bagaimana interaksi modus manusia di bumi dengan
babakan skenario petugas wayang di panggung dunia. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar