hidup tidak selalu normatif
Ujian kehidupan maupun uji hidup di bumi
nusantara. Sebut saja sebutan ATHG
(ancaman, tantangan, hambatan, gangguan) selalu
berada di depan mata. Semakin dihindari malah kian mendekat.
Perpolitikan
ditekuni sebagai idealitas untuk mensejahterakan diri. Bukan sebagai realita bangsa sejahtera. Meskipun lema ‘politik’ acap dimanfaatkan sebagai sinonim untuk
‘atas nama rakyat’ atau ‘demi negara’. Prakteknya, kata ‘politik’ memiliki
pengertian yang lebih maknawi dengan kekuasaan. Komponen kehidupan manusia berupa apa saja,
tergantung klasifikasi jika sebagai ordinat kurva. Mirip garis tangan,
rajah tangan, retak tangan. Soal akurasi, ikuti bisikan daya religiusitas.
Salah kamar bisa mendongkrak ambivalensi langsung ke sikap arogan.
Ayam pertelur secara secara massal,
kolosal, komunal tidak mau pusing harga telur sampai tingkat konsumen mampu
turun secara santun. Tanpa ada pihak yang demo, unjuk raga minta turun. Secara
alamiah telur tetap keluar dan spekulan tidak bisa main timbun. Tunggu harga
giur. Mana ada ayam mau rugi cuma bertelur doang. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar