lanjutkan walau salah, di dalam kesalahan terdapat
Pendekatan kebahasaan,
tanpa bahasan akademis edukatif. Sejak awal sudah terdeteksi. Betapa kata. lema ‘salah’ berfungsi selaku kata baku pembentukan ‘masalah’.
Netralitas, moderat berupa kata ulang ‘salah-salah’.
Bagaimana dengan rélevansi judul yang
tidak menyinggung peran dan posisi ‘masalah’.
Salah sendiri jika
sudah tahu salah jalan, karena manut peta jalan digital. Fakta sebelah sengaja kesasar agar dikira salah jalan vs sengaja salah jalan agar dikira kesasar.
. Dampak dari rasa takut salah malah
menggiring laku manusia. Belum-belum, belum apa-apa sudah alérgi, antipati,
apriori. Biasa berbuat salah tanpa merasa bersalah. Tanpa ada pihak yang berani
mempersalahkan. Mencetak watak kebal tampang, tebal muka.
Oleh karena
itu, sistem distribusi, sirkulasi maupun alokasi asas ‘adu salah’ sesuai asas
daripada tak selamanya salah itu salah.
Kita bangsa pemaklum. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar