lorodan mbokdé mukiyo, dudu melorot
Reformasi meluncur deras dari
puncaknya, 21 Mei 1998. Lènggsèr keprabon penguasa tunggal rezim militer-politik daripada Bapak Pembangunan
Suhartodari RI-1 kedua, 6 (enam) periode berturut-turut 1971, 1977,
1982, 1987, 1992, dan 1997.
Berdampak pada melorotnya
eksistensi da ekosistem parpol tradisional dalam rebutan momentum kuasa politik skala terkecil sekalipun.
Konflik kuasa politik menjadi ciri wanci
negeri multipartai.
Arsitektur perakaran berkontribusi
dalam proses pergeseran tanah, sehingga hal ini akan mempengaruhi kekuatan
geser yang diberikan oleh akar. (Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian
HHBK 2014). [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar