mati dibaca mampu
Masalah bahasa, problem berbahasa.
Lidah pihak lain melafalkan, dilafazkan menjadi ‘modar’. Masuk khazanah martabat manusia ditulis wafat.
meninggal dunia, gugur. Terkadang diksi pemberitaan media massa arus utama, arus bawah sadar,
abal-abal, alternatif, akal-akalan dipilih yang multitafsir, bias,
rancu.
Jajak
pendapat, survei persepsi orang fakir miskin terhadap bantuan rupiah langsung
bayar lunas di tempat. Pakai satu pertanyaan tipikal:”pernah pegang uang merah?”.
Bagi penjawab “pernah”. Kebijakan
pemerintah kepada ybs, karena pernah maka diberi bagian uang hijau.
Bagi penjawab “belum pernah”.
Kebijakan pemerintah agar tidak terjadi “mati kaget” karena pertama kali terima atau pegang uang merah.
Maka kepada ybs cukup diberi bagian uang hijau. Aman berkeadilan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar