gedhé dhuwur vs gedhé dawa
Oleh karena
itu, humor cerdas wong Madura. Cara tepat mengukur tinggi tiang bendera, dengan dipanjat. Diukur dari ujung puncak tiang sampai ke tanah. Kalau dirobohkan
rata tanah. Bukan tinggi! Kilah mereka. Itu namanya ‘panjang’. Betul atau
betul.
Humor pamor wong Jawa. Lema dedeg pengadeg maupun lema dedeg piadeg :
tinggi badan saat berdiri. Menunjang maksudan judul. Frasa gedhé dhuwur, jelas
dalam kondisi tegak alami. Anti loyo. Bukan buatan, bukan rekadaya apalagi rekayasa,
tegak-tegakan. Frasa gedhé dawa, lebih luwes. Semacam ular besar
menjalar.
Coba asas banding-sanding-tanding
dengan ungkapan sekarang gedhe dhuwur ora pangur. Artinya besar tinggi tidak
dipasak giginya. Tepatnya menyiratkan orang yang sudah dewasa (tua); tetapi
tidak tahu sopan santun. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar