daya tahan rakyat di garis pertahanan terakhir 2024
Hanya saja berkat
kontrak politik dua periode kaping pitu hampir tutup buku. Tidak kenal istilah tiga periode. Kecuali yang digemakan oleh pengkhianat demokrasi.
Dua periode itu
pula ayam petelur digadang jadi ayam petarung. Hasilnya, kéok sebelum
petok-petok. Kelamaan
nongkrong nangkring di baliho. Pesan moral kasus ayam-ayaman adalah produk partai petelur, petarung sejati vs petarung polesan.
Pesta demokrasi 2024 menjadi pestanya
elit parpol. Khususnya parpol parlemen. Laga bakalan kaping wolu. Bancakan kursi
caleg.
Doa dan harapan rakyat tetap terpanjatkan.
Jaga persatuan, kesatuan dan keutuhan nusantara.
Anak desa adalah petarung sesuai klasnya,
mengahadapi fakta kehidupan. Tak perlu pakai topeng jidat bertanduk. Tak perlu polesan rias garang. Juka bukan wajah
penghiba-hiba. Jauh dari raut paras sayu kemayu, kalem nanging geleman. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar