malah sia-sia, memang sia-sia
Ironis tanpa sinis negeri agraris. Kaum
tani nusantara, di bawah koordinasi ketua badan tanam padi. Dalih mencukupi kebutuhan
beras dalam negeri. Ramai-ramai tanam padi serentak sontak sesuai adat dan adab
lokal.
Modal wawasan, pengetahuan, ilmu persawahan.
Sistem sawah tadah hujan ganti haluan, alih
fungsi menjadi lumbungt beras impor. Panen 4x setahun tetap berandalan.
Utamakan irigasi
primer dan sekunder. Lebih diutamakan untuk kebutuhan industri cipta kerja. Sumber daya air lebih bersifat politis
ketimbang benar-benar dilakukan untuk sebesar-besar kemakmuran seluruh rakyat.
Skala optimis-optimis,
Aliansi Petani Indonesia memperjuangkan perlindungan hukum terhadap ketersediaan sarana produksi bagi kaum tani.
Bung Hatta – selaku
salah satu the founding fathers – berpendapat bahwa semangat kekeluargaan perekonomian dan kegotongroyongan
sebagai bentuk kolektivisme demi menuju prinsip kesejahteraan bersama
merupakan karakter ekonomi nasional. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar