Halaman

Jumat, 30 Juni 2023

agar tidak ketahuan, rapalkan sila ini

agar tidak ketahuan, rapalkan sila ini 

Bermula, berawal mulai dari pendalaman ungkapan berlaku sampai kapanpun, yaitu desa mawa cara, negara mawa tata, jelasnya 'desa mempunyai cara, negara mempunyai aturan'.

Kilas balik ke judul jadul Jangan Bosan Jadi Orang Baik. Tersimpan di personal laptop 12/5/2018 1:36 PM. Bukan sekedar ramalan merebaknya fakta “becik ketampik, ala ketampa”.

Kembali ke kalangan yang mengkasuskan kehadiran rambut seutuhnya di kepalanya. Pariwara pedagang obat pinggir jalan masuk layar kaca, langsung dianggap mujarab bin mustajab. Mau kumis tetap di atas bibir atas. Rambut bergantung bebas di rahang bawah, dagu selaku tanda jantan tenan. Seolah harga diri tergantung banyaknya rambut di hamparan luasan kepala.

Setiap sila-sila, diyakini punya daya sakral apalagi  daya mistk yang berlainan dan rapal (ndremimil mulut komat-kamit merapal mantra) yang beda esensi, beda narasi, beda redaksi. Kebalikannya, setiap sila-sila punya pantangan utawa pengapesan.  

Ciri wanci pengapesan ilmu hitam. Stres dengan dirinya sendiri. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar