Siapa dulu bapaknya
Doeloe, di layar kaca ada iklan dengan jargon ‘siapa dulu bapaknya’, cukup
tenar saat itu.
Sekarang, ketika saya membaca judul “Imam Besar Masjid Istiqlal tak Kaget Simbol Iluminati
di Kafe Putra Jokowi”
Kamis, 07 Mei 2015,
04:21 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub mempertanyakan
penggunaan gambar mata satu dan segitiga di kafe Markobar, milik putra sulung
Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Dia menepis bahwa simbol yang identik
dengan Iluminati tersebut hanya sekadar seni.
Menurut Ali Mustafa,
masyarakat tidak perlu heran dengan munculnya simbol tersebut. Pasalnya,
Protokol Zionisme sudah dirancang sejak 1897, dan semua kejadian itu sudah
direncanakan oleh kelompok Yahudi tersebut.
"Kalau Cuma
sekadar seni, saya kira tidak. (Simbol) itu bukan cuma di Indonesia, di mana-mana.
Gambar itu merupakan simbol Zionisme. Kalau seni, lebih banyak orang mengenal
seni Jawa," katanya kepadaRepublika Online, Rabu (6/5) malam WIB.
Ali Mustafa mengingatkan, masyarakat untuk selalu waspada dengan gerakan Zionisme. Dia menyebut, agen Zionis juga betebaran di Indonesia, dengan segala profesi. Karena itu, kalau tiba-tiba muncul simbol Iluminati di Indonesia, ia tidak kaget.
"Saya tidak heran. Nah kita tak tahu di sekitar banyak agen Zionis. Kita perlu waspada," ujar alumnus Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh tersebut.
Ali Mustafa mengingatkan, masyarakat untuk selalu waspada dengan gerakan Zionisme. Dia menyebut, agen Zionis juga betebaran di Indonesia, dengan segala profesi. Karena itu, kalau tiba-tiba muncul simbol Iluminati di Indonesia, ia tidak kaget.
"Saya tidak heran. Nah kita tak tahu di sekitar banyak agen Zionis. Kita perlu waspada," ujar alumnus Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh tersebut.
Sebelumnya, Gibran
Rakabuming Raka mendapat sorotan di lini masa. Itu setelah terpampang gambar
mata satu dan simbol segitiga di kafe miliknya yang bernama Markobar. Kafe yang
merupakan kependekan dari Martabak Kottabarat tersebut, berada di sebelah barat
Solo Grand Mall.
Hanya saja, tempat usaha Gibran tersebut mencuat setelah sebuah foto yang diidentikkan sebagai simbol organisasi Freemason terpampang di salah satu sudut kafe. Di samping itu, terdapat tulisan 'Yes You Can'.
Sementara itu, Gibran
sepertinya menyadari gambar mata satu dan segitiga di kafe miliknya menjadi
pembicaraan netizen. Melalui akun @Chilli_Pari, ia membuat kicauan konyol untuk
mengklarifikasi tudingan gambar iluminati.
Chilli Pari adalah perusahaan katering dan wedding organizer miliknya. "Ternyata bukan cuma Markobar. Menu chilli pari juga penuh konspirasi," begitu status Chilli Pari yang disertai nasi tumpeng berbentuk segitiga, yang disandingkan dengan simbol Dajjal.
- - - - - - - - -
Simpul sederhana, bila anda dan pembaca komen ulah tindak Gibran Rakabuming Raka, ingat jargon ‘siapa dulu bapaknya’. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar