Halaman

Senin, 18 Mei 2015

kembali merenungi rahasia waktu

 Humaniora     Dibaca :467 kali , 0 komentar

Kembali Merenungi Rahasia Waktu
 Ditulis : Herwin Nur 17 Desember 2013

Waktu adalah emas sampai pengertian bahwa kita hidup di dunia hanya sekedar mampir, berarti kita harus konsisten terhadap waktu. kita simak [QS Al Mu'minuun (23) : 114] : “Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui."
Satuan waktu terkecil yaitu detik sampai ukuran tahun. Walau kehidupan seolah berulang dari subuh hingga subuh hari berikutnya, namun waktu tak akan berulang. Ada kejadian urusan yang selalu berulang, mengacu [QS As Sajdah (32) : 5] : “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu."
 sebentar saja” dan “menurut perhitunganmu”, adalah dalam ukuran waktu bumi.
 2 ayat di atas bisa diartikan :
1 hari waktu akhirat = 1.000 tahun waktu bumi.
24 jam waktu akhirat = 1.000 tahun waktu bumi.
Penduduk Indonesiadiperkirakan akan mencapai 273,65 juta jiwa pada tahun 2025, dengan Angka Harapan Hidup diperkirakan mencapai 73,7 tahun. Artinya, jika umur kita bisa sampai 73,7 tahun, jika dikonversikan ke waktu akhirat ternyata kita hidup di bumi hanya selama = 1,7688 jam waktu akhirat.
Menyiapkan Hari Esok
Banyak ayat Al-Qur’an yang meriwayatkan pergantian waktu malam dengan siang, yang diperkuatsebagai tanda bagi orang yang berakal untuk mengambil pelajaran. Memanfaatkan waktu bukan berarti kita harus selalu tergesa-gesa, serba cepat untuk semua urusan.
Hidup kendati sebagai fungsi waktu, ada rukunnya dan kita melaksanakan peran diri secara tuma’ninah. Walau waktu besok belum tentu milik kita, bukan berarti kita pasif, mengikuti arus waktu dan kehidupan. Allah mengingatkan kita, mengacu [QS Al Hasyr (59) : 18] : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Kita wajib menyiapkan hari esok sesuai waktu bumi maupun waktu akhirat.(Herwin Nur/Wasathon.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar