Halaman

Minggu, 31 Mei 2015

revolusi mental nusantara dan asu gedhé menang kerahé

revolusi mental nusantara dan asu gedhé menang kerahé


Asu gedhé menang kerahé, tegesé wong gedhé lan nduwé panguwasa menang kuwasané.

Artikel ini tidak mengajak pembaca belajar bahasa dan budaya Jawa, khususnya paribasa lan saloka Jawa.

Artikel ini mencoba menggugah ingatan diri sendiri.  Betapa saat pemilu 1999, PDI-P keluar sebagai juara umum dengan meraih 35.689.073 suara atau 33,74% dengan perolehan 153 kursi. Pemilu 1999 belum ada pilpres. Apa yang terjadi di periode 1999-2004 tidak perlu kita komentari.

Dampak 1999-2004 sangat menentukan perjalanan dan nasib Nusantara. Masa transisi dari Orde Baru ke katanya Reformasi, malah melahirkan bom waktu.  Pengalaman sebagai oposisi banci, oposisi setengah hati di dua periode 2004-2009 dan 2009-2014 tidak menjadikan PDI-P layak berdemokrasi. Jangan diartikan berlindung di bayangan Bung Karno.

Pemilu Legislatif 2014, menempatkan PDI-P di posisi dan urutan pertama dengan 23.681.471 suara atau 18,95%.

Bayangkan, dari 33,74% ke 18,95%. Selain multi tafsir, memang kenyataannya mau dibawa kemana Nusantara?  [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar