ketika tangan kanan tidak tahu
job tangan kiri
Ternyata, kita sebagai manusia ‘tidak
bebas’ memanfaatkan kedua tangan sendiri. Tidak kuasa penuh atas tugas dan
fungsi tangan. Tidak mengantongi hak otoritas total atas perjalanan nasib sang
tangan. Bahkan seolah bukan sebagai pengendali atas tangan sendiri.
Kita bisa mengacu salah satu
hadist yang maknanya : “Seorang yang bersedekah dan menyembunyikan
sedekahnya sehingga tangan kirinya tak tahu apa yang disedekahkan tangan
kanannya”.
(HR Bukhari)
Kata ‘tangan’ juga dipakai
sebagai peribahasa, kiasan, pepatah ataupun arti yang sesungguhnya. Dikombinasikan
dengan anggota tubuh yang lain , yaitu kaki, bisa menjadikan hidup ini dinamis.
Membuat kalimat dengan kata ‘kaki’ / ‘tangan’, maka kalimat menjadi bernas. Bisa
untuk menyindir halus lawan bicara. Atau sebagai bahan pokrol bamboo saat
berdebat.
Akankah judul di atas bisa
terjadi pada diri kita kawan. Apakah tidak ada sinkronisasi tangan kanan dengan
tangan kiri. Apakah tidak ada pembagian kerja, kerja sama atau kesepakatan
bersama. Agama Islam mengajarkan makan dengan tangan kanan. Saat cebok dengan
tangan kiri.
Manusia macam apakah yang seperti
judul. Bagaimana dengan si kidal. Apakah ybs justru mempunyai keahlian di atas
rata-rata. Atau sebagai pertanda bakat. Kemungkinan, tangan kanan dan tangan
kiri difungsikan bersamaan untuk tugas yang berbeda. Tangan kanan dan tangan
kiri kompak menulis.
Kata ahli pertanganan, manusia
yang berhal seperti judul, memang manusia pilihan. Tepatnya, mereka mengabdikan
dirinya dengan total, sepenuh hati untuk kepentingan rakyat. Lewat jalur
politik, sebagai pelaku, pemain, pegiat, petugas partai politik. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar