efek domino koalisi, otak
terkendala hati vs otak kanan/kiri terkendali otak asing
Akankah paket kebijakan pemerintah mampu berbanding
lurus dengan kesejahteraan rakyat. Atau minimal berbanding lurus dengan
terwujudnya janji kampanye
pasangan Jokowi-JK. Semisal baru diberlakukan 13 paket kebijakan ekonomi.
Kita simak arahan
presiden terkait penyusunan RKP 2017 :
Tema RKP 2017 : “Memacu Pembangunan Infrastruktur
dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan
Kesenjangan Antarwilayah”.
Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/Lyang
dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada Biro Perencanaan.
Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada
prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow
function, tetapi money follow program.
Tidak perlu semua tugas dan fungsi (tusi)
harus dibiayai secara merata.
Memangkas program yang nomenklatur yang tidak jelas dan manfaatnya kurang langsung
tertuju pada rakyat. Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya membeli jaring,
membeli benih, dan seterusnya.
Ujar keprihatinan ki
dalang Sobopawon, di atas kertas kebijakan pemerintah 2014-2019 sangat bagus,
menjanjikan dan memberi harapan dan asa kepada rakyat. Terdapat dua kata ‘rakyat’
di arahan presiden, di atas.
Namun, terkadang siapa
yang mendukung Jokowi-JK justru sebagai calon potensil penjerumus. Naudzubillahi
mindzalik. Allahu a’lam
bish-shawab. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar