efek domino revolusi mental,
pengalihan isu vs pengalihan lalu lintas
Ujar ki dalang
Sobopawon, apapun bisa terjadi di Nusantara ini. Siapapun bisa berbuat apa saja,
kapan saja, di mana saja. Indikasi atau fakta penunjang untuk membuktikan
kejadian perkara, bisa direkayasa.
Fakta, fenomena, fantasi
yang menjanjikan atau menjerumuskan adalah APBN semangkin tergantung pada
utang. Utang negara, utang luar negeri Indonesia di tengah periode 2014-2016
sudah sukses menyalip dua periode SBY. Kendati Indonesia mampu merebut pangsa
pasar wisata halal. Terlebih setelah gemilang menyabet gelar 12 kampiun World
Halal Tourism Award 2016.
Kejelian negara ASEAN
untuk memasang label halal pada produk pangannya, mengikuti naluri bahwa
mayoritas muslim di Indonesia sudah melek politik. Konon, ada negara di ASEAN
sengaja memproduksi secara masal santapan halal yang hanya khusus diekspor. Tidak
dikonsumsi oleh bangsanya.
Ujar panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo bahwa presiden sudah menegaskan untuk selanjutnya kita
tidak ada lagi beli pesawat terbang usang. Semua harus baru. Tak ada hubungan
dengan pengeluaran dan pengedaran uang rupiah tahun emisi 2016.
Ironisnya, dampak nyata
politik konstitusional menjadikan cikal bakal
potensial penjegal Jokowi bukan dari lawan politiknya. Justru dari kalangan konco dw, bolo dw. Termasuk pihak yang digadang-gadang untuk menjadi
loyalisnya. Untuk menjadi pembuka dan pengaman jalan melaju ke 2019. Kamrad lama
sebagai pasangan wagub DKI Jakarta di 2012-2017, termasuk yang dipelihara,
dielus-dielus, dijaga martabatnya. Memang bola politik tidak bisa ditebak apa
bentuknya. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar