Halaman

Selasa, 20 Desember 2016

efek domino revolusi mental, pengalihan isu vs pengalihan lalu lintas



efek domino revolusi mental, pengalihan isu vs pengalihan lalu lintas

Ujar ki dalang Sobopawon, apapun bisa terjadi di Nusantara ini. Siapapun bisa berbuat apa saja, kapan saja, di mana saja. Indikasi atau fakta penunjang untuk membuktikan kejadian perkara, bisa direkayasa.

Fakta, fenomena, fantasi yang menjanjikan atau menjerumuskan adalah APBN semangkin tergantung pada utang. Utang negara, utang luar negeri Indonesia di tengah periode 2014-2016 sudah sukses menyalip dua periode SBY. Kendati Indonesia mampu merebut pangsa pasar wisata halal. Terlebih setelah gemilang menyabet gelar 12 kampiun World Halal Tourism Award 2016.

Kejelian negara ASEAN untuk memasang label halal pada produk pangannya, mengikuti naluri bahwa mayoritas muslim di Indonesia sudah melek politik. Konon, ada negara di ASEAN sengaja memproduksi secara masal santapan halal yang hanya khusus diekspor. Tidak dikonsumsi oleh bangsanya.

Ujar panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahwa presiden sudah menegaskan untuk selanjutnya kita tidak ada lagi beli pesawat terbang usang. Semua harus baru. Tak ada hubungan dengan pengeluaran dan pengedaran uang rupiah tahun emisi 2016.

Ironisnya, dampak nyata politik konstitusional menjadikan cikal bakal potensial penjegal Jokowi bukan dari lawan politiknya. Justru dari kalangan konco dw, bolo dw. Termasuk pihak yang digadang-gadang untuk menjadi loyalisnya. Untuk menjadi pembuka dan pengaman jalan melaju ke 2019. Kamrad lama sebagai pasangan wagub DKI Jakarta di 2012-2017, termasuk yang dipelihara, dielus-dielus, dijaga martabatnya. Memang bola politik tidak bisa ditebak apa bentuknya. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar