Halaman

Jumat, 30 Desember 2016

Jelajah TKA, bukan isu pinggiran



Jelajah TKA, bukan isu pinggiran

Reaksi pemerintah atas isu serangan tenaga kerja China yang sedemikian rinci dan langkah konstitusionalnya, justru membuktikan adanya “udang dibalik batu”. Sudah tahu menyangkal pula. Angka fantastis tentang jumlah TKA illegal asal negeri China, konon beredar luas di media massa dan media sosial, disambut pemerintah yang bak kebakaran jenggot.

Kita bersyukur, wakil rakyat di Senayan menyarankan agar pemerintah lebih fokus dalam mencari jalan penyesaian dan solusi, ketimbang memperdebatkan soal jumlah. Pemerintah secara nyata mencari akar permasalahan dan jalan keluarnya. Hebatnya lagi, presiden Joko Widodo meminta aparat kepolisian untuk melakukan penegakan hukum terhadap pemilik akun media sosial yang mengandung ujaran kebencian, fitnah, dan provokatif.

Secara awam, dengan segala bentuk kelugannya, justru rakyat tidak gagal paham. Banyak faktor penyebab serbuan TKA dari Tiongkok. Katakan, mulai kebijakan bebas visa terkait dengan dalih mendongkrak pariwisata di Indonesia. Efek domino kebijakan bebas visa, bisa kita lihat laporan dari berbagai daerah di Indonesia tentang aktivitas tenaga kerja khususnya dari Tiongkok yang bekerja di sektor pekerjaan kasar.

Pemerintah hanya mengacu dan mengandalkan data resmi yang dirilis oleh Kemnaker, Kemenkum dan HAM.



Fakta berikutnya, masuknya invetasi asing ke Indonesia tentu dengan syarat disertai teknologi dan SDM-nya. Posisi tawar Indonesia hanya sebagai tangan di bawah, tidak bisa berbuat banyak. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar