Jelajah TKA, bukan isu pinggiran
Reaksi pemerintah
atas isu serangan tenaga kerja China yang sedemikian rinci dan langkah
konstitusionalnya, justru membuktikan adanya “udang dibalik batu”. Sudah tahu
menyangkal pula. Angka fantastis tentang jumlah TKA illegal asal negeri China, konon
beredar luas di media massa dan media sosial, disambut
pemerintah yang bak kebakaran jenggot.
Kita bersyukur, wakil rakyat di Senayan menyarankan
agar pemerintah lebih fokus dalam mencari jalan penyesaian dan solusi,
ketimbang memperdebatkan soal jumlah. Pemerintah secara nyata mencari akar
permasalahan dan jalan keluarnya. Hebatnya lagi, presiden Joko Widodo meminta
aparat kepolisian untuk melakukan penegakan hukum terhadap pemilik akun media
sosial yang mengandung ujaran kebencian, fitnah, dan provokatif.
Secara awam, dengan
segala bentuk kelugannya, justru rakyat tidak gagal paham. Banyak faktor
penyebab serbuan TKA dari Tiongkok. Katakan, mulai kebijakan bebas visa terkait
dengan dalih mendongkrak pariwisata di Indonesia. Efek domino kebijakan bebas
visa, bisa kita lihat laporan dari berbagai daerah di Indonesia tentang
aktivitas tenaga kerja khususnya dari Tiongkok yang bekerja di sektor pekerjaan
kasar.
Pemerintah hanya
mengacu dan mengandalkan data resmi yang dirilis oleh Kemnaker, Kemenkum dan
HAM.
Fakta berikutnya,
masuknya invetasi asing ke Indonesia tentu dengan syarat disertai teknologi dan
SDM-nya. Posisi tawar Indonesia hanya sebagai tangan di bawah, tidak bisa
berbuat banyak. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar