dilema
utang luar negeri, citra bangsa vs citra diri
Republika, Selasa, 20
Desember 2016, mengungkapkan 5 (lima) kreditor terbesar Indonesia, yaitu :
Singapura, Jepang, China, Amerika Serikat dan Belanda. Paling menyedihkan, ada
ilustrasi 7 presiden dan posisi utang negara. Tersurat prestasi utang negara di
era presiden ke-7, tengah periode 2014-2019, sudah menyalip dua periode SBY. Untuk
lengkap dan utuhnya silahkan pembaca menyimak langsung di harian tersebut.
Saya sengaja belum buka
internet terkait komentar resmi dari kelompok pemuja Jokowi plus JK. Terutama yang
gemar main banding, sanding dan tanding sukses Jokowi dengan SBY. Mereka lupa,
dengan menjilat Jokowi justru secara tak langsung juga menghujat.
Rahasia umum kawan, jika
di rimba laga ideologi, tarung politik, cikal
bakal potensial penjegal Jokowi bukan dari lawan politiknya atau koalisasi
lawan. Justru dari kalangan konco dw,
bolo dw. Mereka yang dengan gagah, pasang badan, berdiri di barisan paling
depan, di belakang Jokowi. Mencari posisi
aman dan nyaman.
Termasuk
pihak yang digadang-gadang untuk
menjadi loyalisnya. Menjadi tukang pengaman protekeler jika ada gejala, gejolak
makar inkonstitusional. Untuk menjadi pembuka dan pengaman jalan melaju ke
2019. Kamrad lama sebagai pasangan wagub DKI Jakarta di 2012-2017, termasuk
yang dibibit, dipelihara, dielus-dielus, dijaga martabatnya. Memang bola
politik tidak bisa ditebak apa bentuknya.
Pembangunan
nasional yang dijagokan Jokowi adalah pembangunan tahun jamak, menerus dan
berkelanjutan. Secara fisik terasa ada dan manfaatnya bagi rakyat banyak. Jualan
tol laut, menjadi andalan utama. Sebut saja infrastruktur yang menjafdi
tanggung jawab dan wewenang kementerian perhubungan serta kementerian PUPR. Keuntungan
nyata bagi pelaku ekonomi, pemodal, maupun pengusaha menjadi target fisik dan
sasaran fungsional Trisakti dan Nawa Cita.
Soal bagaimana,
siapa, sampai kapan utang negara atau bantuan luar negeri dengan bunga akan dilunasi,
serahkan kepada periode selanjutnya. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar