Halaman

Sabtu, 21 Mei 2016

efek domino revolusi mental, reduksi daya berbangsa dan bernegara

efek domino revolusi mental, reduksi daya berbangsa dan bernegara

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, jasa pendahulunya, jasa pendiri bangsa, jasa pemimpin bangsa, jasa pejuang tanpa pamrih, jasa politikus tanpa jabatan formal. Bangsa yang besar dan berkemajuan, selalu diawali dengan gagasan baru. Berkeinginan untuk lebih baik daripada periode sebelumnya. Berbagai perubahan didasari dengan pemikiran baru, gagasan baru,  tanpa harus menanggalkan gaya lama.

Bangsa yang berkemajuan adalah bangsa yang selalu mengembangkan konsepsi berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang eavaluatif, antisipatif, dan prospektus. Benang merah antar zaman, antar generasi, antar periode, antar pemerintah merupakan pemantapan tiap tahapan. Produk baru muncul dari hasil resultan produk lama. Varian baru selalu muncul jika kita ikhlas berkompetisi secara jujur, sehat dan cerdas. Mengunggulkan produk lama berkonotasi bahwa bangsa ini seolah tak mampu berpikir, dianggap tak mampu membuat konsepsi yang merakyat.

Dampaknya, terjadi pembiaran masuknya pemikiran asing, bebas melenggang masuk budaya mancanegara yang menawarkan surga dunia. Tekanan dalih perdagangan bebas dunia, masyarakat ekonomi ASEAN, arus masuk tenaga asing menganggap bangsa ini berdaya tarik komersial. Indonesia boleh bangga politik luar negeri yang bebas aktif diakui dunia. Tidak diimbangi dengan geliat politik dalam negeri. Banyak pelaku, pemain dan pekerja politik merasa paling berjasa. Merasa berhasil menyelesaikan masalah bangsa dan negara di mata dunia dan terekam media masa bayaran.

Bangsa Indonesia gemar menatap kaca spion saat berlomba dengan negara lain di jalur cepat. Membanggakan jasa nenek moyangnya. Menepuk dada dengan banyaknya jumlah penduduk. Merasa bisa berdiri di barisan depan, memberi aba-aba. Jadi tolok ukur kemanfaatan revolusi mental, minimal tugas KPK menjadi semakin ringan. Sehingga KPK hanya sebagai tukang stempel atas pemerintahan yang bersih. Sekaligus terseleksi mana partai politik yang pejuang dan mana yang sekedar sebagai mata pencaharian.[HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar