Korban
Banjir Bak Raja
Jika
kita simak korban banjir, baik pengungsi maupun pedagang, saat diwawancarai
awak media TV swasta, mempunyai jawaban yang sama dan klasik yaitu menyalahkan
pemerintah.
Beda
jawaban, pengungsi di tempat pengungsian berharap diberlakukan bak penghuni
hotel. Tidur nyaman, makan gratis, mandi air melimpah. Pengungsi yang bertahan
di rumahnya, maunya disuplai makanan/minuman, air bersih, pakaian atau hal
lainnya. Kalau banjir surut siap didatangi relawan bersihkan lumpur.
Pedagang
merasa rugi, bisa menghitung kerugian sekian juta rupiah per hari. Tapi tidak
pernah mengeluh betapa keuntungan per hari, khususnya di hari raya atau
kebutuhan masyarakat bertambah.
Usai
banjir, mereka semakin tidak peduli pada lingkungan, seperti balas demdam. Buang sampah di sembarang
tempat. Halaman rumah ditutup perkerasan, agar tidak becek tetapi tidak bisa
menyerap air hujan. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar