waspadai anak lelaki berbakat homo
Bagi
masyarakat pengguna jasa angkutan darat yang masuk kategori murah meriah, acap
menemukan kejadian aneh, namun karena tiap hari ditemui, menjadi tidak aneh
lagi. Mulai dari manusia yang menyalurkan hobinya sebagai perokok, ada yang
bertugas menarik pajak penumpang dengan jual suara mirip penyanyi, ada yang
jual tisu baru. Naik bisa kota, angkot, mikrolet, omprengan menjadi kawah
candradimuka. Melatih kesabaran dan daya tahan tubuh.
Daya sosial
bangsa, bisa kita buktikan betapa kadar peka, peduli, tanggap sosial sesama penumpang.
Paling nyata di angkot yang jarak dekat. Pelajar sampai pedagang ikut naik.
Rata-rata memilih duduk di tempat stratgeis, dekat pintu. Cara duduk sudah
menunjukkan warna dan tingkat sosialnya. Bagaimana memposisikan badan dan
barang bawaan. Biasanya yang memakai tas punggung, dengan tenang bergerak apa
adanya. Tak terkecuali, di bisa kota sambil bergelantungan.
Singkat
kata, Indonesia pernah dilanda wabah deman LGBT. Semua pihak bersuara, ambil
simpati. Tak ketinggalan kawanan parpolis ikut sumbang suara dengan dalih hak
asasi manusia. Konflik sebatas waktu hangat-hangat tahu ayam kampung, bukan
ayam kampus.
Keluarga
ala Nusantara baru resah dengan maraknya kekerasan seksual pada anak. Jika anak
menonton video yang mengajari sex bebas, kekerasan, kelihatnya oknum orang tua
adem ayem. Kalau saat di rumah, anaknya menjadi anak manis, tidak berulah. Berdiam diri mencari inspirasi di kamarnya.
Lupa,
lantas bagaimana dengan uraian yang menjawab judul. Mudah saja, tak perlu
diperdebatkan. Jika di angkot, ada anak berseragam sekolah celana pendek, Nampak
bongsor, atau yang bercelana panjang, duduk tidak tenang dengan kedua kaki
terbuka lebar. Ke kanan dan ke kiri tentunya. Tidak menghiraukan disampingnya
ada penumpang yang terganggu, sebagai indikasi utama ybs berbakat homo. Oknum
ybs merasa nyaman duduk kaki terbuka (bahasa Jawa : lungguh mengkangkang). Apalagi sambil bercanda dengan temannya.
Agak modern, sambil merokok dengan asap asal dibuang, seperti membuang sampah.
[HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar