Halaman

Jumat, 17 Juni 2016

waspadai anak lelaki berbakat homo



waspadai anak lelaki berbakat homo

Bagi masyarakat pengguna jasa angkutan darat yang masuk kategori murah meriah, acap menemukan kejadian aneh, namun karena tiap hari ditemui, menjadi tidak aneh lagi. Mulai dari manusia yang menyalurkan hobinya sebagai perokok, ada yang bertugas menarik pajak penumpang dengan jual suara mirip penyanyi, ada yang jual tisu baru. Naik bisa kota, angkot, mikrolet, omprengan menjadi kawah candradimuka. Melatih kesabaran dan daya tahan tubuh.

Daya sosial bangsa, bisa kita buktikan betapa kadar peka, peduli, tanggap sosial sesama penumpang. Paling nyata di angkot yang jarak dekat. Pelajar sampai pedagang ikut naik. Rata-rata memilih duduk di tempat stratgeis, dekat pintu. Cara duduk sudah menunjukkan warna dan tingkat sosialnya. Bagaimana memposisikan badan dan barang bawaan. Biasanya yang memakai tas punggung, dengan tenang bergerak apa adanya. Tak terkecuali, di bisa kota sambil bergelantungan.

Singkat kata, Indonesia pernah dilanda wabah deman LGBT. Semua pihak bersuara, ambil simpati. Tak ketinggalan kawanan parpolis ikut sumbang suara dengan dalih hak asasi manusia. Konflik sebatas waktu hangat-hangat tahu ayam kampung, bukan ayam kampus.

Keluarga ala Nusantara baru resah dengan maraknya kekerasan seksual pada anak. Jika anak menonton video yang mengajari sex bebas, kekerasan, kelihatnya oknum orang tua adem ayem. Kalau saat di rumah, anaknya menjadi anak manis, tidak berulah.  Berdiam diri mencari inspirasi di kamarnya.

Lupa, lantas bagaimana dengan uraian yang menjawab judul. Mudah saja, tak perlu diperdebatkan. Jika di angkot, ada anak berseragam sekolah celana pendek, Nampak bongsor, atau yang bercelana panjang, duduk tidak tenang dengan kedua kaki terbuka lebar. Ke kanan dan ke kiri tentunya. Tidak menghiraukan disampingnya ada penumpang yang terganggu, sebagai indikasi utama ybs berbakat homo. Oknum ybs merasa nyaman duduk kaki terbuka (bahasa Jawa : lungguh mengkangkang). Apalagi sambil bercanda dengan temannya. Agak modern, sambil merokok dengan asap asal dibuang, seperti membuang sampah. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar