Halaman

Sabtu, 04 Juni 2016

pekerja partai korupsi, kebijakan partai vs sepengetahuan ketum



pekerja partai korupsi, kebijakan partai vs sepengetahuan ketum

Nilai jual Partai Demokrat (PD) pada pesta demokrasi 2014, disimpulkan melorot dan merosot terukur. Dampak degradasi moral petinggi PD yang dengan bangga hati melakukan tipikor. Hebatnya, merata kesemua gender. Pelaku tipikor PD merasa sebagai korban kezaliman penguasa, naik daun sebagai bintang tamu acara, adegan, atraksi bernuansa kekonyolan di layar kaca.

Celaka, di era megatega dan megakasus 2014-2019, perkara tipikor menjadi lagu wajib kawanan parpolis. Pelakunya mulai dari sekjen partai nasdem. Berita pekerja terpekara beberapa beberapa pasal pidana maupun perdata, menjadi berita umum. Seolah terjadi pembiaran secara sistematis oleh pejabat elit parpolnya. Dengan kata lain, apakah karena sesuai skenario parpol ybs.

Dikuatirkan, pada saatnya Indonesia paceklik tukang politik, sehingga harus impor dari luar negeri. Indonesia kebanjiran tenaga kerja politik untuk membangun sistem politik Nusantara yang berperadaban dan berkemajuan. Benalu politik menjadikan pemerintah Jokowi-JK menjadi garang garing. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar