pekerja partai korupsi, kebijakan partai vs sepengetahuan ketum
Nilai jual Partai Demokrat (PD) pada pesta demokrasi
2014, disimpulkan melorot dan merosot terukur. Dampak degradasi moral petinggi
PD yang dengan bangga hati melakukan tipikor. Hebatnya, merata kesemua gender.
Pelaku tipikor PD merasa sebagai korban kezaliman penguasa, naik daun sebagai
bintang tamu acara, adegan, atraksi bernuansa kekonyolan di layar kaca.
Celaka, di era megatega dan megakasus 2014-2019, perkara
tipikor menjadi lagu wajib kawanan parpolis. Pelakunya mulai dari sekjen partai
nasdem. Berita pekerja terpekara beberapa beberapa pasal pidana maupun perdata,
menjadi berita umum. Seolah terjadi pembiaran secara sistematis oleh pejabat
elit parpolnya. Dengan kata lain, apakah karena sesuai skenario parpol ybs.
Dikuatirkan, pada saatnya Indonesia paceklik tukang
politik, sehingga harus impor dari luar negeri. Indonesia kebanjiran tenaga
kerja politik untuk membangun sistem politik Nusantara yang berperadaban dan
berkemajuan. Benalu politik menjadikan pemerintah Jokowi-JK menjadi garang garing. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar