Halaman

Sabtu, 11 Juni 2016

formula cekal gerakan radikal bebas aliran kiri



Indonesia patut bangga, walau tak perlu besar kepala, prestasi anak bangsa di luar negeri diakui dunia lain. Betapa dengan gerakan senyap, bergerak dibawah baying-bayang, melakukan nego pendidikan dan kemanusian mampu membebaskan sandera WNI yang disandera teroris di negara orang. Aksi heroik ini menjadi rekor khusus. Menjadi pertimbangan akademis untuk dikembangkan menjadi formula untuk mencekal berbagai ideologi yang tak sejalan dengan revolusi mental.

Kesenjangan sosial, antara rakyat miskin dengan taipan versi Nusantara, bak bumi dengan langit, sebagai faktor pemacu dan pemicu ideologi aliran kiri. Perbedaaan kasta antara pribumi dengan pebisnis, sebagai lahan empuk menyusupnya paham aliran kiri.

Cikal bakal atau bentuk baru alira kiri semakin mendapat angina surga ketika ideologi Nusantara, liwat modus operandi partai politik, sebagai ideologi Rp. Tujuan pertama dan utama gerakan parpol adalah merebut kekuasaan secara konstitusional. Praktik parpol berdampak pada rasa persatuan dan kesatuan yang semakin semakin rawan, rentan, riskan., ringkih.

Gerakan parpol berbasis atau mulai dari desa/kelurahan, tentunya bukan dengan semangat koperatif, tetapi tidak mengabaikan politik transaksional, politik bagi hasil, politik balas jasa, balas budi sekalgus politik balas dendam.

Gerakan radikal bebas aliran kiri menyusup melalui darah manusia, melalui asupan religi dengan misi permurtadan, mengkatalisasi berbagai mahzab dalam suatu agama. Formula pendidikan dan kemanusiaan mengandalkan ruang gerak media massa bayaran, memanfaatkan warisan ideologi aliran kiri peningggalan leluhurnya. Dinasti politik membuktikan bahwa ideologi sudah mendarah daging dalam keluarga. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar