Halaman

Senin, 27 Juni 2016

tidak bisa disandingkan, jakmania vs teman ahok



tidak bisa disandingkan, jakmania vs teman ahok

Memang betul kawan, antara Jakmania dengan Teman Ahok tidak bisa disandingkan, tidak pantas dibandingkan, maupun tidak layak ditandingkan. Bukan karena keduanya bukan pelaku sejarah, tetapi mampu mempengaruhi jalannya sejarah ibu kota NKRI.

Kemungkinan anggota Jakmania dan Teman Ahok adalah orang yang sama, rasanya menarik untuk naik banding, laik banding.

Jakmania yang adalah pendukung tim Persija, yang selalu memenuhi stadion di manapun, kapanpun, jika Persija berlaga, tentunya masuk kategori secara politis : wong cilik;  secara ekonomi : masyarakat papan bawah; secara sosial : strata rakyat jelata. Mereka tidak terikat pada periode kepengurusan Persija, tidak ambil pusing siapa Ketua Umum PSSI. Bahkan tidak ada pengaruhnya siapapun menpora-nya.

Jakmania bukan relawan yang mengandalkan politik transaksional. Mereka tidak mengenal jasa jual beli suara. Daya dan semangat kedaerahannya memang kental, walau tanpa primordialisme utawa perasaan kesukuan yang berlebihan. Imbal jasa yang diharapkan adalah tim kesayangannya mampu melibas lawannya. Laga tandang dengan kesebelasan musuh bebuyutan Persija, Jakmania menjadi pasukan berani mati.

Jakmania seolah tidak rela jika saat laga kandang lawan tim musuh bebuyutan, tim kesayangannya keok. Berakhir seri tetap mengundang laku anarkis. Mereka tidak rela tim lawan menguasai lapangan sepak bola. Mereka semakin tidak ikhlas jika kesebelasan lawan keluar sebagai juara.

Bagaimana dengan semangat kebangsaan atau kedaerahan Teman Ahok? Pembaca lebih paham. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar