Halaman

Sabtu, 11 Juni 2016

Membangun Stigma Buruk



Membangun Stigma Buruk

Tak bisa dibayangkan jika pola pendidikan yang memadukan ilmu formal dengan ilmu agama dicurigai sekaligus dimata-matai. Pemerintah dengan ringan tangan membakukan stigma ekstremis atau radikalis kepada pihak pesantren. Alasannya, sejumlah teroris pernah belajar di pesantren.

Kesimpulan tersebut terlalu terburu-buru. Harus diingat bahwa ada jutaan anak bangsa yang mengenyam pendidikan pesantren di berbagai daerah. Dengan adanya stigma buruk ini, lembaga pesantren sudah pasti tercoreng.

Pemberian stigma seperti ini bukan hal baru. Dulu penjajah Belanda menyebut pejuang Indonesia dengan ekstremis. Dikenal pula kata inlander. Jangan sampai pemberian stigma seperti ini terjadi lagi. Pemerintah harus belajar dari masa lalu. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar