Halaman

Jumat, 24 Januari 2014

POLITISI HITAM DAN GOLONGAN PUTIH

Beranda » Berita » Opini  
Jumat, 02/01/2004 06:34
POLITISI HITAM DAN GOLONGAN PUTIH
Herwin Nur

Bak dongeng dunia persilatan dari kolong langit dan tepi bumi, perseteruan Politisi Hitam dengan Golongan Putih, yang sama-sama sebagai “racun” dalam pesta demokrasi Pemilu 2004. Mereka datang dari arah berlawanan dan mempunyai kepentingan yang nyaris bertolak belakang. Paling tidak mereka mempunyai kaitan historis. Walhasil, keberadaan Golput dipengaruhi eksistensi caleg yang bernuansa Politisi Hitam.

Sewaktu zaman Orba Politisi Hitam didominasi oleh single mayority, sedangkan di era Reformasi wabahnya sudah dibagi rata ke parpol penguasa negara. Bung Akbar Tandjung resah dengan adanya gerakan antipolitisi busuk, karena sejauh ini sang oknum memang sedang pegang rekor, belum ada yang menandingi apalagi menyalipnya.

Ada baiknya kawanan yang disinyalir berbau busuk / hitam dipilih saja, biar nanti mereka saling rebutan. Atau plus tanpa mencoblos tanda gambar parpolnya jadi tidak syah. Ini bukan himbauan atau ajakan. Kondisi perseteruan kedua kutub peserta Pemilu 2004 dihadapkan dengan pembanding dari hasil masukan Pemilih SMS. Terlihat adanya parpol dan capres yang diminati dari kalangan yang tidak gagap teknologi alias sudah melek teknologi Sambung Mulut Sambung. (hn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar