GENERASI MUDA BEBAS ALKOHOL vs NKRI
BEBAS PARPOL
Jumat,
20/11/2009 09:56
Penjajah masa kini tidak perlu
secara fisik, apalagi dengan kekuatan militer. Melalui jalur budaya dan
peradaban, dengan dukungan kemajuan komunikasi bisa merambah ke sudut desa
paling terpencil. Ironisnya, banyak bangsa dewe yang rela jadi penjajah,
sekaligus budak manca negara. Mulai dari pemurtadan secara sistematis, teror
produk negeri tetangga, makelar kasus, mafia hukum, Israel kehidupan.
Mafia lokal pun ada good father-nya.
Kalau Israel versi NKRI sangat rapi, bahkan pelaku eksekusi tidak merasa,
tahu-tahu ada korban dan sisanya yang dikorbankan sia-sia. Antara dalang dan
wayang tak ada bedanya. Kata Amien Rais, pagi kedele, sore tempe. Begitulah Israel
versi NKRI mendominasi kehidupan partai politik (parpol). Sebagai bukti dalam
pemilu dan pilpres 2009. Platform semua parpol tang ada bedanya dalam mengejar
kekuasaan, kekayaan dan kekuatan.
Lima tahun ke depan (2009-2014)
nasib bangsa ini sudah digadaikan. Bahkan sampai tingkat provinsi dan
kabupaten/kota sudah dikapling untuk pesohor parpol. Pemuda adalah warga negara
Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang
berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Demikian bunyi Pasal 1,
UU RI No.40 tahun 2009 tentang Kepemudaan. Bahwa untuk mewujudkan tujuan
pembangunan nasional, diperlukan pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh,
cerdas, mandiri, dan profesional. Dengan kata lain atau lain kata, pemuda
maupun generasi muda harus bebas alkohol. Tidak hanya dari pemilih pemula,
bahkan batita pun bisa dicekoki tayangan hiburan anak sarat dengan kandungan
porno ragam, porno aksi, sihir, mistis, misteri, ajaib, ghaib. Lima tahun ke
depan, kita bantu pemerintah seoptimal mungkin, jangan jadi pecundang. Masih
banyak anak bangsa yang beritikad baik (hn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar