Kamis, 27/02/2003 15:09
Herwin Nur, KOBARKAN SEMANGAT "AA GYM" : PERMASALAHAN BANGSA DAN
Amanat Penderitaan Rakyat akan dapat tercapai bila para pejabat
pemerintah, elit politik, dan konglomerat, dapat bekerja sama demi untuk
Kepentingan Bersama. Dengan kata lain, para pengusaha baik swasta
nasional dan asing menghargai adanya peraturan atau UU perburuhan yang
ditetapkan oleh pemerintah yang berlaku/demi etika dalam bisnis maka
harus dihilangkan sistim sogok menyogok dengan ketentuan hukum bahwa
keduanya harus mendapatkan suatu sanksi yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Di samping Pemerintah harus menetapkan Upah Minimum yang
sesuai dengan standard hidup yang ada, dengan menetapkan prosentasi
besar kecilnya pajak pendapatan kaum buruh yang harus dipotong dan
disetor oleh para majikan. Jika perlu systim upah harus dijadikan sistim
upah mingguan. Maksud dan Alasannya,
pertama, bahwa gajih buruh itu
sebenarnya merupakan koleksi masyarakat untuk meningkatan kemampuan daya
beli rakyat (buying power) hal tersebut yang dapat mempengaruhi besar
kecilnya gelombang permintaan dan penawaran didalam masyarakat.
Kedua,
pajak yang dibayarkan oleh buruh kepada pemerintah oleh para majikan itu
merupakan merupakan usaha pemerintah untuk pendorong kegiatan
perpajakan. Kesimpulannya, sistim tersebut dimaksudkan untuk
memperkembangan tingkat ekonomi nasional.
Bila semua aparat pemerintah, kaum pengusaha asing atau domestik, dan
elit politik, pengjawantahannya terhadap pola dasar negara yang menuju
pada cita cita bangsa yaitu Masyarakat Yang Adil dan Makmur, dasarnya
tidak lain adalah Kemoralan yang hakiki. Maknanya adalah mengamalkan
policy pemerintah sesuai dengan etika dan martabat suatu bangsa.
Dengan
kata lain Punya Rasa Malu sedikit begitu lho. Jadi bukan meniru ala
negara maju dengan kehidupan yang mewah hanya untuk segelintir manusia
indonesia, tapi cita cita dalam citra untuk memperbaiki kepentingan
bersama itu adalah merupakan sarana yang akan menciptakan bahw semua
orang, semua penduduk dari Sabang sampai ke Merauke akan memiliki
kemampuan daya beli yang sama didalam kehidupan bermasyarakat.
Jadi sering kita harus memutar kembali bahwa untuk menciptakan kehidupan
yang bermasyarakat demokrasi dengan kehidupan yang bermoral maka setiap
orang akan hidup terhormat, terpimpin, dan teratur dari segala sudut
kehidupan yang menjadi kultur bangsa ini.
Kesimpulannya, bukan alam main jor-joran kekayaan tapi kita perbaiki
sistim ekonomi yang merata. Sehingga kehidupan disemua pelosok tanah air
rakyatnya akan mempunyai kemampuan yang sama dalam menghadapi
tersedianya permintaan atas barang dan jasa jasa yang terdapat atau
tersedia didalam masyarakat. Bila azaz pemertaan tersebut dapat dicapai
maka semua rakyat tidak akan gelisah dalam kehidupannya sehari hari,
pekerjaan kepemerintahan juga akan lancar, demikian pula ekonomi akan
berkembang berkat tata tertib yang berlaku bagi para konglomerat yang
senantiasa memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan masing
masing disamping membantu meningkatkan derajad kaum buruh. Ahirnya
sistim kerja pemerintah, sistim berpolitik, dan sistim kaum pengusaha
harus berdasarkan pada segi moral yang menitik beratkan pada rasa
kemanusiaan yang mementingkan pada usah kepentingan rakyat banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar