sentimen politik sarat jalan pintas tadah sukses dunia
Sekian celotèhan anak bau kencur tidak bisa banding-sanding-tanding dengan ocèhan generasi bau tanah. Pokok bahasan urusan berdasar-dasar, acuannya malah melihat ke atas. Titik temu semu di judul “wis kurang greget malah nggregetaké”. Date modified 2/4/2020 11:45 AM. Memang, lema ‘greget’, multitafsir. Sebagai bahasa daerah maupun bahasa sansekerta. Apalagi jika menjadi ‘ngregeti’, tidak ada awalan ‘n’ di kaidah bahasa asal indah, tata bahasa baku mutu. Cukup enak sebagai pengantar olahkata termaksud.
Efektivitas, kemanfaatan ganda revolusi mental berjilid, menumbuhkembangkan sikap mental bawah sadar penyelenggara negara dari unsur manusia politik. Modus operandi andalan yaitu mencari jalan pintas yang praktis, yang pasti-pasti, yang murah meriah, yang aman-aman saja plus menghalalkan segala cara (the end justifies the means).
Permainan ‘ular
naik tangga’ menuju istana dipermainkan, dimainkan oleh anak bangsa pribumi
primitif nusantara penyuka apa pun. Dimodifikasi, dimanipulasi, dikanibal,
dioplos sesuai peruntukan tujuan utama daripada pesta demokrasi. Dadu politik ibarat
wajah politik nusantara penuh polesan, olesan, dempulan. Hasil oplosan,
kanibal. Pelakunya saja sampai lupa sedang memerankan siapa. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar