Halaman

Rabu, 10 November 2021

pelaku demokrasi nusantara, ingat pantat lupa adat

 pelaku demokrasi nusantara, ingat pantat lupa adat

Sedemikiannya narasi kenegaraan mentalitas mental ideologi, moral politik kawanan parpolis. Aksi teatrikal jalanan tersaji di meja demokrasi. Hukum rimba politik berlaku tanpa kompromi. Negara  menjadi obyek jarahan, bancakan, rayahan lima tahunan. Kian marak dengan bantuan pamungkas tenaga dalam.

 Serapan ideologi multipihak beririsan nyata dengan sistem bagi hasil model multipartai. Etika dan cerdas religi diri, bak setetes susu berkubang di nila sebelanga. Fenomena brengos plontos vs batuk klimis, pratanda alami. Anomali cuaca pengingat laku manusia yang serba rakus.

 Kolaborasi sinergitas otak politik dengan dengkul politik, melampaui batas kapsitas. Tidak ada rasa kenyang walau perut sarat muatan. Warna politik metal (merah kental), luntur tidak ditanggung. Stigma  petugas partai, bokong luwih kajèn ketimbang sirah. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar