2 peristiwa berturutan satu waktu, bukti skenario-Nya
Tidak ada peristiwa terjadi begitu saja, tetapi juga bukan karena hukum sebab-akibat. Rutinitas hidup harian dianggap proses alami, ilmiah dan illahiah. Baguslah. Aneka peristiwa bisa terjadi paralel. Wajar jika dalam satu paket kegiatan terdapat beberap sub-paket aktivitas manusia.
Antar lima waktu, sarat misteri kejadian perkara, di luar daya cerna akal sehat manusia. Muncul sibuk penyerta, sibuk ikutan, sibuk titipan, sibuk dadakan, sibuk bayangan, sibuk kagetan, sibuk susulan, sibuk salipan plus sibuk. Jebakan waktu, rentang tidak kenal waktu sampai kehabisan waktu.
Ahad pagi di dekak puskesmas setempat. Mobil bak terbuak gelar jual perabotan rumah tangga serba lima ribu rupiah. Termasuk ember dan pot tanaman hias segala ukuran. Siang sedikit, pot model dan warna tertentu, ludes. Pemberli dominan ibu rumga pulang belanja.
Efektivitas langkah, lewat jalan yang sama dengan berbagai tujuan keperluan. Bermula ambil uang plus belanja ala kadarnya. Pulang mampir ke beberapa lokasi sesuai cita-cita. Kali ini niatan beli pot pengganti diterjang angin ngebut. Tanpa hujan. Saat dua pot ukuran 30 dalam proses dimasukkan ke plastik kresek. Mata tertarik ambil ember anti pecah ukuran sama.
Anak muda bagian pengepakkan, ujar sendiri, “ember dulu pak . . “, sambil copot plastik kresek. Bareng seorang ibu datang minta plastik kresek. Langsung dikasihkan. Ganti yang baru, pas bungkus ember. Kejadian kedua, saat saya bayar pakai uang biru. Bingung kembalian, rogoh saku. Bareng seorang bapak bayar belian alat dapur. Langsung bisa untuk uang kembalianku.Posisi saya tetap sama, di tempat yang sama. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar