beraninya cuma segitu dan di situ saja
Beberapa kejadian peristiwa bukan kasus. Mirip tapi tak senasib. Berulang tak menentu. Diangkat menjadi sumber olah kata, muncul dengan satu judul yang sama. Kali ini, pengalaman peduli lingkungan. Alirkan lumpur got dengan sekop, kulakukan di malam. Bebas omelan emak-emak. Memang seperti gusur genangan sampah. Bau bikin tutup hidung. Kalau sekarang bermasker.
Cara emak-emak beri saran, seperti ke tukang dinas kebersihan. Komentar ringan saja, sebaiknya dihindari. Adab bertetangga. Dijawab, urusan bisa merembet. Ironis binti miris, got depan rumah mereka, anti keruk. Tunggu acara dadakan gotong royong warga RT.
Onggokan sampah hasil kerukan got, di tepi jalan depan rumah. Tunggu kering baru dikarungi. Petugas sampah sesuai SOP hanya ambil sampah dapur di bak sampah. Sehari bisa terima omelan 2-3x dari mulut yang sama. Menyapu sampah di jalan, kulakukan malam hari. Atau pulang subuhan. Debu tak seberapa, omelan yang terasa. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar