Halaman

Kamis, 18 November 2021

respon negatif tubuh vs sentimen positif jiwa

respon negatif tubuh vs sentimen positif jiwa

 Kehati-hatian manusia saat menyikapi kondisi eksternal yang ekstrem. Selaku makhluk sosial, antara gaya sok ramah, terbuka hingga model jaga jarak aman, kewaspadaan diri, sigap antisipatif. Hadapi  orang yang sama, jelas beda waktu, pilih sikap apa adanya, wajar ala kadar. Basa-basi. Sesuai kata hati atau tanggal ganjil-genap. Bahasa tubuh yang eksis.

 Pemulihan diri jelang pemilihan umum 2024. Mau tidak mau memang menentukan acara gaya hidup anak bangsa pribumi. Manusia politik paling terdampak. Tampak mana yang sekarat politik. Bebas berujar tanpa proses hati sampai menetapkan kebijakan pengaman sosial-hukum. Jika tak dikenang jangan sampai dikenang karena menang nama. Tutup buku, lupakan jasa politik yang sudah terbayar.

 Daya mandiri diri berkedirian ini menentukan kematangan jiwa. Pola asah-asih-asuh keluarga dan weton ybs. Terjadilah “generasi Nusantara, cepat matang luar vs malas gedhé”. Date modified 10/29/2018 7:28 PM.

Di negara supermaju pun, anak cucu ideologis bukan pasal tabu. Banyak jalan raih tadah kursi presiden. Pengkaderan bentuk percepatan atau sejalan dengan pola pengkarbitan. Kader jenggot tetap lebih eksis atau cepat eksis. Sejak dini diorbitkan agar tak ketinggalan zaman. Yang penting ditampilkan sebelum waktunya. Agar tak grogi atau demam panggung. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar