Halaman

Minggu, 14 November 2021

politik selayang pandang, jabatan melayang tak terpandang

 politik selayang pandang, jabatan melayang tak terpandang

>3 tahun yang lampau. Tepatnya date modified 10/13/2018 12:49 PM. Tersurat “wolak-waliking jaman, kebo nyusu gudèl vs gudèl kesusu dadi kebo”. Pasal kejadian perkara memang tak terekam. Bisa terjadi dimana saja. Menimpa siapa saja, tanpa pandang golongan darah. Saat  kejadian bersama 24 jam. Kawanan ahli pengendus kasus, lebih mudah menggandakan liwat ujaran tulis berbahasa Jawa. Minimal judulnya.

 Panggung kehidupan dunia padat penduduk berdampak multiefek. Persaingan saling silang sudah terasa sejak dini. Ruwatan tedak siten, napak tanah menjadi awal dari pergulatan hidup melawan alam. Mainan anak, dolanan bocah hingga sampai lagu anak-anak, sudah sarat watak cinta dunia. Siapa paling banyak terpapar sinar maathari, menunjukkan jati diri anak kuat layak laga. Bukan ditentukan siapa paling awal menyemput sang surya.

 Ketika budaya malu, urat malu, rasa malu, kadar malu nyaris terkikis habis dari haribaan pergaulan di NKRI ini. Namun nun jauh di belakang lubuk hati nurani masih tersisa cilal bakal sumber malu. Gencarnya serbuan berita yang tendensius. Perpaduan ujaran kebencian dengan ujaran kebohongan. Rangkaian, rentetan peristiwa kriminal berselang-seling dengan pertarungan antar elit politik rebutan kekuasaan, kekayaan dan kekuatan. Ya itu, berita politik dengan berita kriminal, nyaris tak ada beda. Semua ini, selain menyebabkan kita kebal, menjadikan kita justru bisa melihat kenyataan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar