Halaman

Selasa, 26 Januari 2016

SILSILAH PERCAYA DIRI (PeDe)

SILSILAH PERCAYA DIRI (PeDe)
Beranda » Berita » Opini
Rabu, 13/09/2006 10:06

SILSILAH PERCAYA DIRI (PeDe)

Ketika orang agar percaya diri (pede), orang mencoba merokok.
Dengan merokok merasa pede.
Tanpa rokok bak anak ayam kehilangan induk, resah, gelisah, was-was dan bisa timbul rasa minder.
Tanpa merokok seolah kehilangan identitas, nyaris kehilangan harga diri.
Berbagai pertimbangan alasan rasa inilah maka para perokok boleh merokok dengan berbagai gaya, aksi, pose dan di sembarang tempat.
Prinsip mereka, merokok adalah hak asasi manusia beradab, salah sendiri kalau tak mau merokok (perokok pasif).
Merokok itu sehat, membelinya yang bisa tidak sehat.
Akal sehat jangan dipakai untuk memantaskan merokok utawa tidak.

Ketika orang merasa agar kelihatan pede, mulailah budaya memanfaatkan teknologi komunikasi telepon saku utawa telepon genggam, dikenal dengan sebutan hp (baca : hape).
Berhape ria bisa dilakukan sambil apa saja, termasuk merokok.
Bahkan untuk teman ke belakang pun terasa menambahnya nikmat.
Siapa saja, kapan saja, dimana saja orang bebas berhape.

Merokok sambil berhape, utawa sebaliknya [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar